Sabtu, 16 Januari 2021

PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN (kompos) - ppt download

PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN (kompos) - ppt download: Kompos hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003).

Rabu, 01 April 2020

“AKIBAT BURUK MEMBUANG SAMPAH PLASTIK DI LAUT”

AKIBAT BURUK 
MEMBUANG SAMPAH PLASTIK DI LAUT

Nama : Febby Dwi Futra, S.ST.Pi
NRP : E2A019012
Mahasiswa Pasca Sarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 

PENDAHULUAN
Plastik merupakan bahan polimer sintesis yang dibuat melalui proses poli- merisasi dimana tidak dapat lepas dari kehidupan kita sehari-hari yang umumnya kita jumpai dalam bentuk plastik kemasan ataupun penggunaannya pada alat-alat listrik dan peralatan rumah tangga. Sifatnya yang sulit terdegradasi di alam menjadikannya penyumbang limbah terbesar yang menyebabkan rusaknya keseimbangan alam.
Bertahun-tahun orang tidak peduli dengan pencemaran laut karena volume air laut yang besar, dan kemampuannya mengencerkan segala jenis zat asing sehingga hampir tak menimbulkan dampak sama sekali. Oleh karena itu laut dianggap sebagai tempat pembuangan limbah. Namun, pandangan tersebut mulai berangsur berubah. Hal itu disebabkan antara lain karena limbah yang dibuang ke laut semakin lama semakin banyak dan dalam konsentrasi tinggi, sehingga akibat pencemaran lingkungan pada skala lokal terjadi. Apabila pembuangan limbah ke laut secara terus menerus dilakukan, maka ditakutkan akan terjadi dampak global dari pencemaran laut.
Pencemaran di laut juga dapat berupa plastik yang tidak terurai. Jumlah limbah ini semakin lama semakin besar, dan hingga sekarang belum diketahui pasti dampak lingkungannya secara jangka panjang, selain dampak estetikanya yang sudah jelas merugikan. Pencemaran laut yang lainnya terjadi pula dari buangan zat kimia limbah pabrik yang dibuang ke sungai dan mengalir ke laut. Pencemaran air laut diatur secara hukum karena air laut merupakan milik umum yang penguasaannya dimandatkan kepada Pemerintah. Pencemaran air laut perlu dikendalikan karena akibat pencemaran air dapat mengurangi pemanfaatan air sebagai modal dasar dan faktor utama pembangunan, di samping itu air laut merupakan lahan nafkah para nelayan.Kehidupan keluarga nelayan tidak pernah lepas dari masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi.

PERMASALAHAN
Pengelolaan sampah plastik merupakan permasalahan yang belum dapat ditangani dengan baik. Lebih lanjut dikemukakan bahwa perkembangan tentang isu sampah laut memasuki babak baru. Sejak tahun 1820 ketika dimulainya revolusi industri di Eropa, produksi plastik naik secara signifikan. Bahayanya, kesadaran pemerintah baru hadir sekitar 150 tahun setelahnya. Walaupun masih bersifat umum, Konvensi Ocean Dumping Act yang diikuti oleh MARPOL tahun 1973 dan OSPAR pada tahun 1974 lahir untuk mengatasi permasalahan ini. Pada tahun 1987, konsep secara internasional dalam bentuk dokumen rencana strategis dikeluarkan. Kemudian, secara khusus pada tahun 2006 Amerika melalui NOAA membentuk program khusus untuk mengatasi sampah laut. Selanjutnya berturut-turut pada tahun 2011 melalui UNEP global challenge dan tahun 2012 konferensi RIO +20 yang secara tegas menyatakan bahwa sampah laut akan berdampak pada kesehatan biodiversitas kehidupan laut. Terakhir adalah UN meeting pada bulan Juni 2016 di New York yang dihadiri oleh pemerintah Indonesia.
Sejak tahun 1970, setidaknya hanya sekitar 200 penelitian di dunia yang fokus pada sampah laut. Kajian dari Universitas Plymouth mencatat sampai tahun 2011 setidaknya hanya sekitar 50 penelitian di dunia. Artinya, perkembangan kajian sampah laut meningkat signifikan sejak UNEP report. Di Indonesia sendiri, penelitian ini belum menjadi daya tarik sehingga setidaknya dapat dihitung dengan jari.

Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara rnentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut. Fakta tentang bahan pembuat plastik, umumnya polimer polivini terbuat polychloinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. (Wibowo.N.D,2016). Dampak plastik tertadap lingkungan laut, antara lain:
Plastik yang menutupi akar mangrove dapat menyebabkan perlahan-lahan kematian bagi mangrove.
Sampah plastik dapat membunuh terumbuh karang sebagai biodeversitas tinggi bagi lautan.
Berkurangnya mangrove sebagai pengurai racun di laut dapat menyebaban kerusakan bagi ekosistem laut lainnya.
Hewan- hewan laut seperti ikan, lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tensebut makanan dan akhimya mati karena tidak dapat menelanya.
Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
PCB yang tidak dapat terurai rneskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan nantai makanan.
Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
Hewan-hewan dapat terierat dalam tumpukan plastik.
Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan alinn sungai yang menyebabkan banjir.

PEMECAHAN MASALAH
Beberapa cara untuk mengurangi limbah plastik yang makin banyak jumlahnya, diantaranya dengan melakukan metode 3R yaitu Reuse, Reduce dan Recycle. Metode ini sudah banyak dilakukan oleh beberapa industri, lembaga swadaya danindividu yang peduli lingkungan untuk membantu mengurangi dampak limbah plastik bagi lingkungan. Dari ketiga metode tersebut, metode yang dinilai cukup efektif dalam mengurangi dampak limbah plastik adalah metode recycle (daur ulang). Metode Daur ulang merupakan proses menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah.
Dengan melakukan proses daur ulang ini, diharapkan limbah plastik dapat dimanfaatkan menjadi bahan yang dapat digunakan kembali dan dapat membantu mengurangi limbah yang ada. Dan dalam batas tertentu, dengan melakukan metode daur ulang dapat menghemat sumber daya alam dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku tertentu. (Sofiana.Y.2017)
Selanjutnya menurut Santos.W.R (2013), tiga cara penanggulangan limbah plastik yang meliputi mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggantinya dengan alat (kain) untuk membungkus barang atau dikenal dengan furoshiki ; pengolahan limbah plastik menggunakan metode fabrikasi; dan penggunaan plastik biodegradable yang lebih mudah terurai di alam. Tiga cara tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi penanggulangan limbah plastik.
Meskipun sulit untuk mengubah kebiasaan, namun usaha kecil dalam kehidupan sehari-hari bisa mengurangi jumlah sampah plastik. Jika Anda tidak ingin melihat lagi kasus hewan laut yang tewas akibat mengonsumsi plastik, cara yang dapat dilakukan adalah membatasi penggunaan plastik sekali pakai. Dapat dimulai dengan cara berikut: 
Tukar sedotan plastik: Untuk membantu mengurangi sampah plastik, Anda bisa menggantinya dengan sedotan bambu atau baja. Bawa sedotan ramah lingkungan tersebut setiap Anda pergi ke restoran.
Membawa botol minuman sendiri: Selalu bawa botol minuman sendiri ketika bepergian. Ini menghindari Anda membeli minuman dalam botol atau gelas plastik. Dengan begitu, sampah plastik pun dapat berkurang.
Batasi pembelian online: Barang-barang yang dikirim ke rumah Anda, terkadang dibungkus dengan plastik. Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan plastik adalah dengan membatasi pembelian online. Anda bisa membeli kebutuhan di toko terdekat lalu membawanya dengan tote bag–tanpa kantung plastik.
Jangan membuang sampah sembarangan: Jika Anda pergi berlibur ke pantai, pastikan tidak ada sampah plastik yang tertinggal di sana. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sampah plastik yang mengapung di lautan dapat membahayakan kehidupan hewan di sana. 
Daur ulang: Memang tidak semua plastik bisa didaur ulang. Namun, beberapa barang--seperti botol minuman dan pot tanaman--dapat Anda recycle. Kreasikan sampah plastik menjadi hiasan atau barang lain yang dibutuhkan di rumah.
Bergabung dengan komunitas peduli lingkungan: Jika memiliki waktu luang di akhir pekan, Anda bisa bergabung dengan komunitas peduli lingkungan. Biasanya, mereka akan melakukan kegiatan membersihkan sampah juga membagikan informasi mengenai daur ulang plastik yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

PENUTUP
Manusia memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tetapi yang paling memungkinkan adalah dengan rnemakai ulang plastik (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle). Selain itu, diperlukan regulasi dari pemerintah untuk meredam semakin rneningkatnya penggunaan plastik.

DAFTAR PUSTAKA

Wibowo.N.D.2016. Bahaya Kemasan Plastik dan kresek. Tesis. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Santoso.W.R.2013. Dampak Pencemaran lingkungan laut oleh perusahaan pertambangan terhadap nelayan tradisonal. Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
Sofiana.Y.2013. Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai alternative bahan pelapis (upholstery) pada produk interior. Fakultas Komunikasi dan Multimedia, Universitas Bina Nusantara